Minggu, 06 Januari 2013

Tipologi kepribadian berdasar kebudayaan


        
Teori Kebudayaaan : bahwa yang mempengaruhi kepribadain adalah kebudayaan atau tempat dia tinggal, ada bermacam-macam tipe misalnya, tipe ekonomi, tipe politik dan lain-lain. (Spanger). Kebudayaan, menurut K.H. Dewantara, adalah hasil budi daya manusia yang dapat dipergunakan untuk memudahkan hidup manusia.   Ada beberapa tokoh yang didalam teorinya, menggunakan dasar kebudayaan, yaitu ; Riesman, E. Spranger,  W. dan E Yeansch.
Menurut Spranger dalam hidup ini terdapat enam macam nilai kebudayaan, yaitu pengetahuan, kemasyarakatan, ekonomi, agama, keindahan dan kesusilaan. Atas dasar itu dikemukakan enam macam tipe manusia, yaitu: 
a. Tipe teoritis, orang dengan tipe ini memandang bahwa yang paling bernilai dalam hidup ini adalah pengetahuan.
b.  Tipe sosial, nilai kemasyarakatan adalah yang dominan dalam hidup ini, orang lain adalah yang pertama dan terutama.
c.  Tipe ekonomis, tipe orang ini adalah melihat dan mempertimbangkan segala sesuatu dari sudut pandang untung dan rugi.
d.  Tipe religius, orang yang religius hidup di bawah nilai-nilai keagamaan, kecendrungan menjadi orang yang shaleh mewanai sepak terjangnya.
e.   Tipe estetis, yang paling bernilai bagi orang tipe estetis ini adalah keindahan.
f.    Tipe etis, kesusilaan harus bertengger di atas segala-galanya.

Tipologi Spranger yakni ;
1.   Dua macam rohk (Geist)
Pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu:
            a). Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia masing-masing (individu)
            b). Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad.
2.   Hubungan antara rokh subjektif dan rokh abjektif
Rokh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau roh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.
3.    Lapangan-lapangan hidup
Kebudayaan oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun menurut sistem atau struktur tertentu.
a) Lapangan pengetahuan (ilmu, teori)
b) Lapangan ekonomi
c) Lapangan kesenian
d) Lapangan keagamaan
e) Lapangan kemasyarakatan
f) Lapangan politik

SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.
1. Psikologi kepribadian betujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-masing.
2. Saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani maupun spkiatris
3. Mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.

Allport, G.W. Personality: a Psychologycal Interpretation. New York. Henry Holt, 1937.

Adler, A. Understanding Human Nature (Terj. Beram Walfe) New. York: Permabook-Greenberg, 1949.

Brand, H. The Study of Personality. New York: John Wiley & Sons, 1954.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar