Minggu, 06 Januari 2013

Peran BK dalam mengatasi permasalahan sosial dalam ruang lingkup individu dan masyarakat



Permasalahan sosial meruapakan salah satu wujud dari dampak negatif  ilmu sosial.  Definis dari pemasalahan sosial adalah beberapa kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal. Artinya , selama dalam suatu masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata,maka masalah sosial akan selalu timbul. Terjadinya  permasalahan sosial diakibatkan oleh munculnya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.

Contoh sumber dari permasalahan sosial adalah proses sosial dan bencana alam.
Menurut Pete Stark (1975) permasalahan sosial dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1.      Konflik dan Kesenjagan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.

2.      Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat – obatan terlarang, gangguan mental, kejahatan kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.

3.      Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.

Keberadaan masalah sosial dapat dilihat dengan melakukan beberapa proses dan tahapan analitis. Tahapan analitis dilakukan dengan melakukan pendekatan yang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1.      Person Blame Approach, yaitu pendekatan untuk memahami masalah sosial yang berada pada level individu. Dengan pendekatan ini, kita bisa mengetahui penyebab terjadinya masalah sosial pada level individu. Pada umunya penyebab masalah ini berupa kondisi fisik maupun psikis dari tiap individu.

2.      System Blame Approach, yaitu sistem pendekatan yang digunakan dalam masyarakat sebagai unit analisa utamanya.
Permasalahan sosial dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Terjadinya  beragam permasalahan sosial dapat dibagi dalam ruang lingkup seperti ruang linkup individu, keluarga dan masyarakat.

a.      Permasalahan Sosial dalam Ruang Lingkup Individu

Permasalahan sosial dalam ruang lingkup individu pada umunya terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar, baik pengaruh positif maupun negatif. Masalah sosial dalam ruang lingkup individu juga terkadang timbul pada seorang individu yang kurang terbuka atau tertutup terhadap dirinya sendiri kepada orang lain. Masalah sosial yang timbul dalam ruang lingkup individu harus segera diatasi, karena individu lain dapat terpengaruh oleh individu tersebut. Masalah sosial dalam ruang lingkup individu dapat di atasi dengan nasihat, curhat, introspeksi ataupun motivasi yang membangun mental seorang individu menjadi lebih baik dan bersifat positif.
b.      Permasalahan sosial dalam ruang lingkup masyarakat
            Permasalahan sosial dalam ruang lingkup masyarakat merupakan permasalahan sosial yang dapat menyebabkan permasalahan sosial di dalam ruang lingkup lain seperti keluarga dan individu. Hal ini disebabkan karena masarakat menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap seorang individu ataupun sebuah keluarga. Permasalahan sosial dalam ruang lingkup masyarakat pada umunya terjadi karena kondisi masyarakat yang tidak ideal dan harmonis. Permasalahan sosial dalam ruang lingkup masyarakat dapat diatasi ataupun dicegah dengan adanya pemimpin yang bersikap tegas dan bertanggung jawab terhadap masyarakatnya sendiri. Jika ada masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, harus diatasi dengan seksama / kekeluargaan, tidak dilakukan dengan tindakan anarkisme

   Sebagai pejabat fungsional, konselor dituntut melaksanakan berbagai tugas pokok fungsionalnya secara professional, adapun tugas pokok konselor menurut SK Menpan No. 84/1993 ada lima yaitu: menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan program, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya, yang dilandasi budi pekerti dan tanggung jawab kemasyarakatan dan bernegara. Bimbingan pribadi berorientasi pada diri individu sendiri, bidang pengembangan sosial, yaitu hubungan individu dengan orang-orang lain. Unsur-unsur komunikasi dan kebersamaan dalam arti yang seluas-luasnya menjadi acuan pokok dalam bidang pengembangan sosial.

 1)      Makna bimbingan sosial

Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik.

2)      Tujuan bimbingan sosial

Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.

Dalam masalah sosial, konselor sangat dibutuhkan dalam menangani masalah ini. Dengan cara mendiagnosis masalah social individu itu sendiri, diagnosis dilakukan dalam rangka memberikan solusi terhadap siswa yang mengalami masalah sosial.
Untuk mendapatkan solusi secara tepat atas permasalahan sosialnya, konselor harus terlebih dahulu melakukan identifikasi dalam upaya mengenali gejala-gejala secara cermat terhadap fenomena-fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya permasalahan sosial yang melanda. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan jenis masalah yang dihadapi klien lalu menentukan jenis bimbingan yang akan diberikan.

Bimo Walgito. 1978. Psikologi Sosial. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Suhertina. 2008. Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah.  Suska Press

Syamsu Yusuf LN. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Rosda



Tidak ada komentar:

Posting Komentar