Minggu, 06 Januari 2013

Peran BK dalam mengatasi masalah kesulitan pemilihan karir siswa di Sekolah


Menurut Ruslan Abdul Gani bimbingan karir adalah “suatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dan dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan”
Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien (siswa) dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien (siswa). Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang bimbingan karir yaitu sebagai berikut:
1.   Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya dengan masa depannya.
2.   Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :
a.   Memilih bidang pekerjaan
b.   Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan
c.   Membina karir dalam bidang tersebut
d.   Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar siswa:
-     Mengenal dirinya sendiri
-     Mengenal dunia kerja
-     Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan
-     Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkan disamping pekerjaan untuk mencari nafkah
3.   Bimbingan karir membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang mempengaruhi hidupnya dimasa mendatang
Dari keempat pendapat tersebut diatas mengenai bimbingan karir ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam penyampaiannya, namun terdapat persamaan-persamaan mengenai :
  1. Bantuan, layanan, dan cara pendekatan
  2. Individu, seseorang, siswa dan remaja
  3. Masalah karir, penyesuaian diri, persiapan pemahaman diri, dan pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk kehidupan yang diharapkan, serta pemilihan keputusan yang diambil oleh individu yang bersangkutan
Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang.
Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:
1.   Faktor yang ada dalam diri siswa
Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan minat terhadap suatu karir
2.   Faktor di luar siswa
Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat
Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu faktornya adalah faktor kebutuhan, seperti apa yang disampaikan oleh A.H. Maslow yang dikutip oleh Moh. Surya menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapat lima macam yaitu:
  1. Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani
  2. Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan
  3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal
  4. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh Penghormatan
  5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain)

Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.
Dalam memberikan keyakinan dan munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri
  2. Sikap positif dan wajar
  3. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
  4. Pemahaman siswa secara empatik
  5. Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu
  6. Penampilan diri secara asli dihadapan siswa
  7. Kekongkritan dalam menyatakan diri
  8. Penerimaan siswa secara apa adanya
  9. Perlakuan siswa secara premisive.Kepekaan terhadap parasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu
  10.  Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus
Kesadaran bahwa tujuan pengajaran bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi guru pembimbing untuk mengarahkan siswa ketempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut. Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.

Bimo Walgito. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan Di sekolah. Yogyakarta : Fak. Psikologi UGM

Ruslan Abdul Gani. 1995. Bimbingan dan konseling. Jakarta : Pamator Pressindo

Prayitno H. Dan Eman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar