Permasalahan sosial dalam ruang lingkup keluarga
Masalah sosial di dalam keluarga
adalah masalah sosial dalam ruang lingkup yang kecil. Namun, di dalam ruang
lingkup masalah kecil ini dapat tercipta berbagai masalah yang terhubung dengan
berbagai masalah dalam ruang lingkup yang besar.
Kurangnya atau bahkan tidak adanya
komunikasi yang baik antara semua anggota keluarga adalah suatu masalah sosial
dalam bidang komunikasi. Kebanyakan masalah remaja yang ada saat ini disebabkan
karena kurang baiknya komunikasi antara anggota keluarga. Contohnya, orang tua
yang bercerai sehingga ada anak- anak yang terlantar tanpa adanya komunikasi (
kasih sayang) dari kedua orang tuanya, orang tua yang sibuk bekerja dan anak
dijaga oleh pembantu rumah tangga atau pengasuh anak. Tidak semua pembantu
rumah tangga bahkan pengasuh anak perduli dengan anak yang diasuhnya. Ini
menyebabkan anak kurang mendapat perhatian, sehingga ia lebih suka mencari
perhatian diluar. Apabila dia mencari perhatian dan kasih sayang diluar dengan
cara yang baik, itu tidak perlu dikhawatirkam, yang perlu di khawatirkan adalah
anak- anak yang mencari perhatiab dan kasing sayang di luar rumah dengan cara
yang tidak baik, seperti bergaul dengan teman- teman yang tidak baik dan
akhirnya masuk kedalam lingkungan narkoba, dunia malam, bahkan pergaulan bebas.
Yang pada akhirnya dapat merusak masa depan generasi muda.Kita tidak dapat
meremehkan segala masalah yang terjadi dilingkungan keluarga. karena generasi
muda yang baik tercipta dari lingkungan keluarga yang baik.
Selain masalah komunikasi, di
dalam keluarga terdapat juga masalah kekerasan. Banyak masalah kekerasan orang
tua terhadap anak, bahkan terdapat kasus kekerasan anak terhadap orang tua.
Bukan hanya kekerasan, sekarang ini juga banyak kasus pembunuhan yang terjadi
di keluarga. Betapa, teganya seorang anak membunuh orang tuanya, seorang cucu
membunuh kakek neneknya, dan yang paling sering terjadi adalah seorang ibu yang
membunuh anaknya, seperti aborsi atau membunuh sang bayi kecil sesaat setelah
ia terlahir ke dunia ini.
Sebenarnya, apa yang ada dalam
fikiran mereka di dalam keluarga. Bukankah keluarga adalah harta yang paling
berharga yang harus kita jaga dengan baik. Bukankan keluarga adalah teman yang
paling setia dan abadi. Keluarga adalah orang yang akan selalu ada disaat kita
tertawa, menangis, marah. Keluarga yang menemani hidup kita dari saat kita
terlahir kedunia ini sampai saatnya kita meninggalkan dunia ini. Kelurga yang
selalu ada saat kita pertama kali bisa tertawa, menangis, berjalan, berbicara.
Keluarga merupakan satuan terkecil
dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar perkawinan dan memiliki hubungan
darah. Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita
sebut dengan keluaga inti (nuclear family). Di dalam kehidupan keluarga
tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak
dapat dipunkiri lagi.
Masalah-masalah ini terjadi karena
disebabkan adanya unsur atau aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan
dan penyesalan. Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar
faktor ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi. Berikut
adalah penjelasannya.
v Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam
keluarga. Misalnya kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh
negara kita ini. Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi
mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa
menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki
pekerjaan tetapi masih sulit untuk memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya yang
rendah. Dalam masalah ini setiap orang harus berfikir positif dan meningkatkan
keahliannya dalam pekerjaan.
v Faktor Biologis
Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah
masalah perceraian. Sedangkan perceraian itu dapat memberikan dampak negatif
dan merugikan orang lain. Contohnya orang tua yang bercerai akan memberikan
dampak bagi sang anak. Apalagi dimana sang anak belum mengerti apa-apa. Ini
dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang tuanya bercerai.
Dalam masa ini sang anak seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang
tuanya. Bagi para orang tua masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak
berdampak buruk pada kepribadian sang anak.
v Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan
masalah anak. Contohnya sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan
mental dan ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran
utama untuk membentuk kepribadian pada anak yang bertujuan untuk menghasilkan
kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang berlebihan akan menimbulkan konflik
dalam diri anak, terutama di dalam masyarakat modern yang semakin dinamis, anak
tidak dapat membentuk sikap mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang
harus di jalankan. Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan
semestinya, maka dapat menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal
yang negatif atau menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus
diberikan pengertian yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif.
Paulus Tangdilintin. 2007. Masalah-masalah Sosial. UT
Manasse Malo. 2009. Sosiologi Ekonomi. UT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar